L16 81mm mortar | |
---|---|
![]() 81mm mortar L16 | |
Jenis | Mortir |
Negara asal | Inggris Kanada |
Sejarah pemakaian | |
Digunakan oleh | See Users |
Pada perang | * perang saudara Nepal
|
Sejarah produksi | |
Perancang | Badan Penelitian dan Pengembangan Persenjataan Kerajaan, Fort Halstead (barel dan bipod) |
Tahun | 1956 |
Produsen | Royal Ordnance (barrel and bipod) |
Diproduksi | 1965 |
Spesifikasi | |
Berat | 353 kg (778 pon) |
Panjang laras | 1,280 milimeter (0,0504 in) |
Awak | 3 |
Berat Selongsong peluru | 42 kilogram (93 pon) (L3682).[1] |
Kaliber | 81 milimeter (3,2 in) |
Mekanisme | muzzle loading |
Popor | tidak ada |
Tolak balik | penjepit pemasangan pelat dasar dan penyangga pegas |
Rata² tembakan | 15 rpm, 1–12 rpm berkelanjutan, 20 rpm untuk waktu singkat |
Kecepatan peluru | 225 m/s (740 ft/s) |
Jarak efektif | HE: 100–5,675 m (109–6,206 yd) Smoke: 100–5,675 m (109–6,206 yd) Illumination: 400–4,800 m (437–5,249 yd) |
Jarak jangkauan | 5,650 m (6,179 yd) |
Amunisi | Manual |
Alat bidik | Optik (C2) dengan penerangan Trilux |
Mortir L16 81mm adalah mortir standar Inggris yang digunakan oleh Tentara Kanada, Tentara Inggris, dan banyak angkatan bersenjata lainnya. Ini berasal dari desain bersama antara Inggris dan Kanada. Versi yang diproduksi dan digunakan oleh Australia diberi nama Mortar F2 81mm; yang digunakan oleh angkatan bersenjata AS dikenal sebagai M252.
Senjata ini diperkenalkan pada tahun 1965–1966, menggantikan Ordnance ML 3 inch Mortar di layanan Inggris, yang digunakan oleh British Army, Royal Marines dan RAF Regiment.
In UK armoured/mechanised infantry battalions, the L16 mortar is mounted in an FV 432 AFV (six[2] per peleton mortir batalion). Batalyon infanteri peran ringan tentara Inggris dan Marinir Kerajaan dapat mengangkut mortir mereka dengan kendaraan BvS 10 (pengganti Bv 206). Jika tidak, senjata ini dibawa dalam keadaan dibongkar dalam tiga muatan, (laras, pelat dasar, dan bipod dengan alat bidik, masing-masing berbobot sekitar 11 kg), biasanya dibawa oleh kendaraan atau helikopter dan dirakit untuk ditembakkan dari darat.
Senjata tersebut dapat dikemas oleh detasemen mortir, dalam hal ini amunisinya akan dibawa oleh prajurit lain dari batalion tersebut. Selain perlengkapan normal mereka, setiap prajurit akan membawa empat bom dalam sepasang wadah plastik berisi dua bom (dikenal sebagai greenies di Angkatan Darat Inggris).